Jumat, 03 September 2010

Kampung Pulo

Kampung pulo merupakan suatu perkampungan yang terdapat di dalam pulau di tengah kawasan Situ Cangkuang. Kampung Pulo ini sendiri terletak di Desa Cangkuang, Kampung Cijakar, kecamatan Leles, Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat. Adapun batas administrasi dari Kampung Pulo adalah sebagai berikut:
Utara : desa Neglasari kecamatan Kadungora Selatan : desa Margaluyu dan desa Sukarame kecamatan Leles Timur : desa Karang Anyar dan desa Tambak Sari kecamatan Leuwigoong Barat : desa Talagasari kecamatan Kadungora dan desa Leles Kecamatan Leles
Menurut cerita rakyat, masyarakat Kampung Pulo dulunya beragama Hindu, lauli Embah Dalem Muhammad singgah di daerah ini karena ia terpaksa mundur karema mengalami kekalahan pada penyerangan terhadap Belanda. Karena kekalahan ini Embah Dalem Arif Muhamad tidak mau kembali ke Mataram karena malu dan takut pada Sultan agung. Beliau mulai menyebarkan agama Islam pada masyarakat kampung Pulo. Embah Dalem Arif Muhammad beserta kawan-kawannya menetap di daerah Cangkuang yaitu Kampung Pulo. Sampai beliau wafat dan dimakamkan di kampumg Pulo. Beliau meninggalkan 6 orang anak Wanita dan satu orang pria. Oleh karena itu, dikampung pulo terdapat 6 buah rumah adat yang berjejer saling berhadapan masing - masing 3 buah rumah dikiri dan dikanan ditambah dengan sebuah mesjid. Jumlah dari rumah tersebut tidak boleh ditambah atau dikurangi serta yang berdiam di rumah tersebut tidak boleh lebih dari 6 kepala keluarga. Jika seorang anak sudah dewasa kemudian menikah maka paling lambat 2 minggu setelah itu harus meninggalkan rumah dan harus keluar dari lingkungan keenam rumah tersebut. Walaupun 100% masyarakat kampung Pulo beragama Islam tetapi mereka juga tetap melaksanakan sebagian upacara ritual Hindu.
Keterangan Denah Komplek Rumah Adat Kampung Pulo : 1. Rumah Kuncen 2. Rumah Adat 3. Rumah Adat 4. Rumah Adat 5. Rumah Adat 6. Rumah Adat 7. Mesjid Kampung Pulo
Dalam adat istiadat Kampung Pulo terdapat beberapa ketentuan yang masih berlaku hingga sekarang yaitu : Dalam berjiarah kemakam-makam harus mematuhi beberapa syarat yaitu berupa bara api, kemenyan, minyak wangi, bunga-bungaan dan serutu. Hal ini dipercaya untuk mendekatkan diri (pejiarah) kepada roh-roh para leluhur.
Dilarang berjiarah pada hari rabu, bahkan dulu penduduk sekitar tidak diperkennankan bekerja berat, begitu pula Embah Dalem Arif Muhammad tidak mau menerima tamu karena hari tersebut digunakan untuk mengajarkan agama. Karena menurut kepercayaan bila masyarakat melanggarnya maka timbul mala petaka bagi masyarakat tersebut.
-Bentuk atap rumah selamanya harus mamanjang (jolopong). -Tidak boleh memukul Goong besar. -Khusus di kampung pulo tidak boleh memelihara ternak besar berkaki empat seperti kambing, kerbau, sapi dan lain-lain.
Setiap tanggal 14 bulan Maullud mereka malaksanakan upacara adat memandikan benda-benda pusaka seperti keris, batu aji, peluru dari batu yang dianggap bermakna dan mendapat berkah. Yang berhak menguasai rumah-rumah adat adalah wanita dan diwariskan pula kepada anak perempuannya. Sedangkan bagi anak laki-laki yang sudah menikah harus meninggalkan kampong tersebut setelah 2 minggu.
Desa Cangkuang terletak diantara kota Bandung dan Garut yang berjarak +-2 km dari kecamatan Leles dan 17 km dari Garut atau 46 km dari Bandung. Kondisi lingkungan di Kawasan ini memiliki kualitas lingkungan yang baik, kebersihan yang cukup terjaga dan juga bentang alam yang baik. Tingkat Visabilitas di kawasan ini digolongkan cukup bebas dengan tingkat kebisingan yang rendah.
Sumber daya listrik untuk keperluan penerangan dikawasan ini berasal dari PLN yang alirannya diambil secara tidak langsung melalui salah satu rumah penduduk di kampung Cangkuang. Sumber air bersih dikawasan ini berasal dari sumur dan air danau dengan kualitas air yang jernih, rasa yang tawar dan bau air yang normal. Berhubung karena tidak boleh adanya bangunan lain yang dibangun di kampung pulo maka di kampung Pulo tersebut tidak terdapat fasilitas Wisata Lainnya.










Hasil Analisa

Kampung Pulo, perkampungan yang terdapat di dalam pulau di tengah kawasan Situ Cangkuang terletak yang terletak di Desa Cangkuang, Kampung Cijakar, kecamatan Leles, Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat.

Berikut cici-cri Kampung Pulo :

a. Di Kampung Pulo ini terdapat 6 buah rumah adat yang berjejer saling berhadapan masing - masing 3 buah rumah dikiri dan dikanan ditambah dengan sebuah mesjid. Jumlah dari rumah tersebut tidak boleh ditambah atau dikurangi serta yang berdiam di rumah tersebut tidak boleh lebih dari 6 kepala keluarga. Jika seorang anak sudah dewasa kemudian menikah maka paling lambat 2 minggu setelah itu harus meninggalkan rumah dan harus keluar dari lingkungan keenam rumah tersebut. Walaupun 100% masyarakat kampung Pulo beragama Islam tetapi mereka juga tetap melaksanakan sebagian upacara ritual Hindu.

b. Keterangan Denah Komplek Rumah Adat Kampung Pulo : 1. Rumah Kuncen 2. Rumah Adat 3. Rumah Adat 4. Rumah Adat 5. Rumah Adat 6. Rumah Adat 7. Mesjid Kampung Pulo


c. Bentuk atap rumah selamanya harus mamanjang (jolopong). -Tidak boleh memukul Goong besar. -Khusus di kampung pulo tidak boleh memelihara ternak besar berkaki empat seperti kambing, kerbau, sapi dan lain-lain.

d. Sumber daya listrik untuk keperluan penerangan dikawasan ini berasal dari PLN yang alirannya diambil secara tidak langsung melalui salah satu rumah penduduk di kampung Cangkuang.


e. Sumber air bersih dikawasan ini berasal dari sumur dan air danau dengan kualitas air yang jernih, rasa yang tawar dan bau air yang normal.

f. karena tidak boleh adanya bangunan lain yang dibangun di kampung pulo maka di kampung Pulo tersebut tidak terdapat fasilitas Wisata Lainnya.

1 komentar:

  1. gaggia titanium - Titanium Arts
    gaggia titanium. Product microtouch titanium trim Name: gaggia titanium welding titanium Manufacturer: titanium guitar chords Goldengatere: omega titanium G-A-C-C-R2, Product Size: 1.07 Ounces Quantity of columbia titanium jacket Product: 1,000.00, Number of

    BalasHapus